Kamis, 19 Oktober 2023, Oktober 19, 2023 WIB
Last Updated 2023-10-19T06:32:45Z
Kilas Daerah

SMPN- 1 Tanjung Morawa Reaksi Cepat Mencegah Kenakalan Remaja

Advertisement
Deliserdang - Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tanjung Morawa  Klarifikasi terkait pemberitaan di beberapa media tentang Handphone (Hp) salah  satu Siswa yang ditahan pihak sekolah yang terjadi beberapa hari lalu.

Armansyah (41) warga Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanjung Morawa orang tua dari salah satu  siswa SMPN 1 yang Hp nya ditahan oleh pihak sekolah akhirnya bertemu dengan  Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Elinawati dan sekaligus Aisah Hasibuan Guru BK di ruangan kantor Kepsek SMPN-1 Tanjung morawa, Kamis (19/10/2023) sekitar pukul 08:00 WIB.

Kepada awak media Armansyah menjelaskan, dalam pertemuan itu dirinya di undang hadir oleh pihak sekolah guna menjelaskan keselahpahaman yang telah terjadi terkait Hp anak nya yang di tahan oleh pihak sekolah.

Penahanan HP tersebut dilakukan bukan ada niat negatif melainkan hal yang positif untuk siswa siswi SMPN 1. Seandainya ada penahanan HP di lakukan guru guru nya dalam lingkungan sekolah, pastilah ada penyebabnya. 

Karena, begitu ada kesalahan yang dilakukan oleh murid terutama telah melanggar peraturan tentang bermain HP disaat jam sekolah, pastinya pihak sekolah akan melakukan sangsi seperti penahanan HP atau memanggil orang tua guna memberi efek jera kepada murid.

Dan hal dilakukan pihak sekolah pastinya yang positif guna mengemban amanah selaku sosok guru pendidik dalam membuat kebijakan terkait hal  penahananan HP.
Karena sering kali terdengar hal-hal negatif yang penyebabnya bermula dari HP.

"HP yang ditahan guru, sudah dikembalikan kepada saya dan saya apresiasi atas kebijakan guru-guru SMPN-1 Tanjung morawa khususnya Aisah hasibuan selaku Guru BK atas reaksi pencegahan dalam hal kenakalan remaja," Tutur Armansyah.

Disamping itu Elinawati Kepsek SMPN-1 Tanjung Morawa meminta maaf kepada orang tua siswa atas kejadian tersebut yang mana hanya karena kesalahpahaman dan tidak berniat negatif atas kejadian tersebut melainkan untuk yang positif. 

"Siapapun juga apabila dalam hal kebijakan guru - guru sekolah  terlalu berlebihan dalam mengambil tindakan hanya semata - mata bertujuan mencerdaskan anak bangsa agar menjadi sosok orang yang berakhlak mulia dan berguna  bagi bangsa indonesia kedepannya," jelas nya. (red)